Banner iklan disini

Pengertian dan Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tumbuhan


A.  Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan merupakan proses penambahan ukuran (volume, massa, tinggi, atau panjang) yang pemanen dan bersifat irreversible (tidak balik), biasanya juga terjadi penambahan komponen-komponen yang bersifat padat, meningkatkannya berat kering, dan jumlah sitoplasma. Pertumbuhan bersifat kuantitatif, artinya dapat dinyatakan dengan bilangan.

Perkembangan merupakan suatu proses untuk menuju/mencapai kedewasaan pada makhluk hidup yang bersifat kualitatif, artinya tidak dapat dinyatakan dengan suatu bilangan, misalnya sudah berapa dewasakah suatu makhluk hidup itu? Hal tersebut tidak bisa diukur atau dinyatakan dengan suatu bilangan.
Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Perkecambahan ditandai dengan munculnya plumula (tanaman kecil yang muncul dari dalam dalam biji). Biji adalah hasil akhir perkembangan sehingga mengandung embrio (calon individu baru). Embrio memiliki 3 bagian meliputi.
                                            I.            Radikula
                                          II.            Batang lembaga yang terbagi menjadi epigeal dan hypogeal
                                       III.            Plumula (batang dan daun embriogenik)
Perkecambahan biji ini dibagi mejadi dua yaitu :
·         Perkecambahan Epigeal
Perkecambahan ini ditandai dengan munculnya radikel diikuti dengan memanjangnya hipokotil secara keseluruhan, kotiledon dan keatas permukaan tanah.
Contoh perkecambahan pada kacang hijau (Phaseolus radiatus)
·         Perkecambahan Hipogeal
Tipe perkecambahan Hipogeal ditunjukkan dengan munculnya radikel diikuti dengan pemanjangan plumula, hipokotil tidak memanjang ke atas permukaan tanah sedangkan kotiledon tetap berada di dalam biji di bawah permukaan tanah.
Contoh perkecambahan pada kacang kapri (Pisum sativum)
B.  Pertumbuhan pada Tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan merupakan aktivitas jaringan meristem, baik promeristem, meristem primer, maupun meristem sekunder.
1.       Aktivitas Proseristem akan mengakibatkan terjadinya pertumbuhan emrio dan perkecambahan pada biji. Embrio mempunyai tiga bagian penting, yaitu tunas embrionik yang disebut plumula (calon daun), akar embrionik yang disebut radikula (calon akar), dan kotiledon (endosperma).
2.       Aktivitas Meristem Primer akan mengakibatkan pertumbuhan primer pada ujung batang dan ujung akar. Pada meristem primer terdapat 3 daerah titik tumbuh, yaitu:
o   Daerah Pembelahan, letaknya di belakang titik tumbuh dan merupakan daerah yang sel-sel yang tumbuh memanjang.
o   Daerah Perpanjangan, letaknya di belakang daerah pembelahan dan memiliki sel-sel yang tumbuh memanjang
o   Dareah Diferensiasi, letaknya di belakang daerah pertumbuhan dan memiliki sel-sel yang sudah mengalami diferensiasi (perubahan) sehingga terbentuk jaringan dewasa yang selanjutnya mebentuk organ.
3.       Aktivitas meristem sekunder atau pembelahan sel-sel meristem di cambium akan membentuk xilem dan floem sekunder. Pertumbuhan sekunder ini umumnya terjadi pada tumbuhan dikotil (berkebing dua) dan tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae). Pertumbuhan kulit batang tumbuhan tidak akan mengikuti aktivitas cambium ini. Untuk mengatasinya, tumbuhan akan membentuk cambium gabus (filogen) yang akan membentuk feloderm kea rah dalam dan felem ke arah luar.
C.  Faktor Pertumbuhan Tumbuhan

1.       Faktor Eksternal:
a)      Cahaya
Cahaya merupakan faktor utama sebagai sumber energi dalam fotosintesis, namun cahaya juga merupakan faktor penghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin.
b)      Suhu dan Temperatur
Tumbuhan memerlukan suhu tertentu untuk tumbuh dan berkembang dengan baik yang disebut suhu optimum. Suhu optimum untuk pertumbuhan adalah 10 °C – 38 °C. Jika lingkungan dibawah 0 °C atau di atas 40 °C tumbuhan tidak akan tumbuh.
c)       Kelembapan (pH)
Kondisi lembab menyebabkan banyak air yang diserap dan lebih sedikit yang diluapkan. Kondisi ini mendukung aktifitas pemanjangan sel sehingga sel – sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan bertambah besar. Jika kelembapan udara rendah akan memacu pertumbuhan tumbuhan.
d)      Zat hara/nutrisi
Nutrisi atau nutrient terdiri dari unsur-unsur yang diperlukan sebagai sumber energi dan materi bagi tumbuhan, terdiri dari
·         Unsur Makro (diperlukan tumbuhan dalam jumlah banyak)
·         Unsur Mikro (diperlukan tumbuhan dalam jumlah sedikit)
·         Unsur Tambahan (dibutuhkan tanaman tertentu)
Jika kekurangan nutrisi tumbuhan disebut defisiensi
2.       Faktor Internal
a)      Gen
Berfungsi mengawasi reaksi kimia di dalam sel, terutama reaksi sintesis protein dan sintesis enzim. Gen-gen yang terbawa oleh setiap kromosom dari suatu generasi akan menentukan sifat generasi berikutnya.
b)      Hormon
Hormon adalah regulator(yang melakukan biokimia dalam tubuh) pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada bagian tumbuhan, sedangkan respon pertumbuhan terjadi dibagian tumbuhan lainnya, misalnya di akar, batang dan daun. Jenis-jenis hormon yang berpengaruh pada tumbuhan antara lain:
1)      Auksin
Fungsi auksin adalah untuk mengembangkan sel-sel hingga sel bertambah panjang, merangsang pembentukan bunga dan buah, mempercepat terjadinya diferensiasi di daerah meristem sehingga mempergiat cambium.
2)      Giberelin
Fungsi giberelin adalah untuk menyebabkan tanaman tumbuh raksasa, membuat tanaman berbunga sebelum waktunya, merangsang aktifitas cambium dan menghasilkan buah tanpa penyerbukan.
3)      Sitokinin
Fungsi sitokinin adalah untuk merangsang pembelahan sel dengan cepat, merangsang pertumbuhan sel dan pelebaran daun, merangsang pertumbuhan ke arah samping pada pucuk.
4)      Gas Etilen
Fungsi etilen adalah untuk mempercepat pemasakan buah, menyebabkan batang tumbuh menjadi tebal dan memacu pembungaan.
5)      Asam Absitat
Fungsi asam absitat adalah untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan, sehingga berlawan dengan fungsi auksin dan giberelin,. Membantu tumbuhan untuk bertahan pada kondisi lingkungan yang buruk dengan menunda pertumbuhan (dormasi).
6)      Asam Traumalin
Fungsi asam traumalin adalah untuk penyembuhan luka. Jika tumbuhan mengalami luka, maka luka tersebut dapat diperbaiki kembali. Kemampuan ini disebut dengan restitusi atau regenerasi.